BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Saat ini perkembangan
teknologi sudah demikian pesat, dilihat dari bermunculan aplikasi-aplikasi alat
yang membantu mempermudah manusia. Demikian pula dengan peralatan di rumah
sakit. Pengenalan
alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian maupun perawatan bagi pasien. Alat-alat laboratorium biasanya dapat
rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Oleh sebab itu kami membuat makalah ini sebagai pengenalan
alat-alat laboratorium khususnya inkubator yang dewasa ini
banyak digunakan sehubungan dengan makin meningkatnya tingkat angka kelahiran
bayi. Agar dapat diketahui cara-cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian atau perawatan, data yang diperoleh akan benar pula.
Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
Penggunaan inkubator bayi sangat vital
digunakan bagi bayi yang baru lahir, penjagaan suhu yang pas sangat diperlukan
bayi dikarenakan perubahan suhu luar yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah.
Umumnya, setiap perawat harus terus memantau perubahan suhu inkubator, apakah
suhu yang diterima sudah pas dengan suhu yang dibutuhkan.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana Cara Kerja
Inkubator?
2. Alasan Mengapa Bayi Prematur?
3. Alasan Bayi Prematur
Dimasukkan ke dalam Inkubator?
1.3. Tujuan
1. Agar
mahasiswa tahu mengapa bayi harus dimasukan kedalam inkubator.
2. Agar
mahasiswa dapat mengetahui cara kerja pemakaian alat inkubator.
3. Agar mahasiswa memehami apa itu alat inkubator bayi.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui .
Alasan Mengapa Bayi
Prematur
1.4. Manfaat
Permasalahan yang kami
bahas dalam makalah ini, semoga dapat memberikan informasi dan pengetahuan
kepada para mahasiswa tentang alat inkubator bayi dan bagaimana cara
pemakaiannya, sehingga dapat meminimalisir kecelakan atau kesalahan
prosedur saat melakukan penelitian maupun perawatan. Serta mahasiswa dapat
mengerti alasan mengapa bayi
prematur dan alasan bayi prematur dimasukkan ke dalam incubator.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Alasan Mengapa Bayi Prematur
Ketuban yang pecah lebih cepat pun perlu
diwaspadai. Sebab, bisa membuat air ketuban terinfeksi kuman, bila terlalu lama
dibiarkan atau setelah 18 jam. Akibatnya, bayi bisa sesak nafas. Penyebab
pecahnya ketuban, biasanya karena stres yang dialami bayi saat masih di dalam
kandungan. Stres ini antara lain disebabkan oleh infeksi. Idealnya, air ketuban
mengalir dengan lancar.
Namun, karena bayinya stres, katup mulut janin jadi terbuka dan air ketuban bisa terminum oleh bayi. Sehingga, saat lahir bayinya mengalami sesak nafas. Tapi, perpecahan ini tak selalu jadi penyebab air ketuban terhisap bayi. Lagi pula, jika pecahnya belum lama, tidak akan terminum.
Namun, karena bayinya stres, katup mulut janin jadi terbuka dan air ketuban bisa terminum oleh bayi. Sehingga, saat lahir bayinya mengalami sesak nafas. Tapi, perpecahan ini tak selalu jadi penyebab air ketuban terhisap bayi. Lagi pula, jika pecahnya belum lama, tidak akan terminum.
Di samping itu, bayi yang lahir lebih cepat dari
seharusnya, merupakan masalah tersendiri. Fungsi dan kematangan organ-organ
tubuh pada bayi yang lahir prematur belum bekerja secara sempurna. Antara lain,
paru-parunya belum mengembang secara sempurna karena zat pengembangan paru
belum terbentuk, sehingga bayi belum bisa menarik nafas secara sempurna, layaknya
bayi yang lahir cukup bulan. Akibatnya, bayi bisa mengalami sesak nafas.
Selanjutnya, bayi yang lahir prematur pun harus
dirawat lebih lanjut dengan diinkubator. Sebab, sebetulnya dia belum siap
lahir, sehingga pengaturan suhu tubuhnya belum bagus atau belum stabil.
"Dia akan gampang kedinginan, sehingga bisa menimbulkan masalah lain,
antara lain sesak nafas dan infeksi.
Adapun ciri-ciri bayi prematur adalah bila bayi lahir kurang bulan untuk
masa kehamilannya. "Jadi, bukan dilihat dari berat badannya. Karena bayi
lahir prematur ataupun bukan, bisa saja badannya kecil. Jadi, lanjutnya, bisa
saja bayi bukan prematur beratnya kurang dari 2500 gram, yaitu bila ibunya
sakit jantung, perokok, dan lain-lain.
Padahal seharusnya bayi cukup bulan BB-nya antara
2500-4000 gram. Sedangkan bayi lahir prematur, misal, usia kehamilan 30 minggu,
kalau berdasarkan kurva pertumbuhan berat badannya, antara 1000-1750 gram.
Walaupun bisa saja terjadi, bayi prematur 36 minggu dengan berat badan lebih
dari 2500 gram. Biasanya terjadi kalau si ibu menderita diabetes.
Secara fisik, bayi prematur dapat diketahui dari
kulitnya yang tipis, daun telinganya bila ditekuk tak mudah kembali.
Garis-garis di telapak kakinya tak penuh. Pada bayi perempuan bibir luar dari
kemaluannya tidak menutupi bibir dalamnya. Sementara bila lahir cukup bulan,
bibir luar kemaluannya akan menutupi bibir dalam. Lalu pada bayi laki-laki yang
cukup bulan, sudah keluar testis (buah zakar) dan skrotum (tempat buah
zakar)-nya bergaris-garis dalam. Sedangkan pada bayi prematur, belum ada testis
dan skrotumnya licin serta masih halus.
Selain itu, sesak nafas akibat pengembangan
paru-paru yang tak bagus saat lahir prematur, membuat bayi perlu diberi
oksigen. Namun ingat, pemberian oksigen dalam jangka waktu lama dan
terus-menerus, bisa menyebabkan rusaknya retina mata bayi. Jadi, setelah
perawatan inkubator berakhir, mata bayi perlu diperiksa secara berkala.
2.2.
Bagaimana Cara Kerja Inkubator
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis
yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan atau
stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks
kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah).
Boks bagian atas digunakan untuk meletakkan
sensor , display sensor , kontroler , rangkaian elektronik. Sedangkan pada boks
bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat , yang
digunakan untuk meletakkan heater , tempat atau wadah air dan kipas. Sensor
yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan , dimana sensor
suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar
boks kontrol).
Pada sensor suhu PT100 dan sensor
kelembapan terdapat display yang sekaligus sebagai driver sensor yang digunakan
untuk mengetahui serta
memberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang
dikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
memberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang
dikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.
Inkubator berfungsi untuk menjaga
stabilitas suhu tubuh bayi. Suhu inkubator diatur sehingga cukup hangat
baginya, disesuaikan dengan berat lahir, atau usia kehamilan. Soal lamanya
diinkubator, tergantung pada kondisi bayi. "Semakin cepat lahir, dia harus
diinkubator kira-kira sampai cukup bulan dan bisa beradaptasi dengan dunia
luar. Jika saat dirawat ternyata terkena infeksi, bisa lebih lama lagi.
Lahir prematur bisa diperkirakan, hal ini terlihat
antara lain dari kontraksi sang ibu. Jika kontraksi terjadi sebelum waktunya,
bukan tak mungkin bayi akan lahir prematur. Perdarahan yang disebabkan oleh plasenta
yang tak bagus atau posisinya tak normal, membuat dokter akan melakukan
tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi, demi keselamatan bayi. Kelahiran
secara prematur, bisa menimbulkan masalah baru pada bayi.
Selain kondisinya lebih rentan,
dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan, bayi prematur juga biasanya mengidap
penyakit kuning. Sebab, sel darah merah pada bayi prematur jumlahnya lebih
banyak, daripada bayi yang lahir pada kondisi normal, dan lebih gampang pecah.
Sementara, fungsi hatinya belum bekerja sempurna. Sel pecah inilah yang menjadi
bilirubin (hasil pemecahan hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah)
tinggi, dan menyebabkan bayi lahir kuning.
Kondisi ibu yang juga berpengaruh pada
bayi adalah suhu badan yang panas tinggi dan adanya infeksi menjelang
persalinan.Oleh sebab itu, menjaga kondisi, lingkungan, serta peduli dengan
segala masalah yang mungkin akan timbul selama masa kehamilan dan persalinan,
sangat perlu dilakukan oleh para calon ibu. Sehingga, berbagai masalah serta penyakit
yang akan terwarisi kepada sang bayi, dapat dicegah dan diobati sedini mungkin.
2.3.
Alasan Bayi Prematur Dimasukkan ke dalam Incubator
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan
genap 37 minggu atau 9 bulan disebut kelahiran preterm. Bayi yang dilahirkan
juga disebut bayi preterm atau kurang bulan. Walaupun sebenarnya berbagai
sistem di dalam tubuhnya belum berkembang sempurna, kebanyakan bayi ini tampil
normal secara fisik. Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kelahiran preterm
adalah kehamilan kembar, preeklampsi, kelainan plasenta, dan ketuban pecah
sebelum waktunya.
Ada 3 masalah utama bayi kurang bulan, yaitu kemampuan bernapasnya belum
sempurna, serta belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI, dan kemampuan
mengontrol suhu tubuh.
Oleh karena itu, kita sering melihat bayi kurang
bulan yang dirawat di inkubator, diberi O2 agar kebutuhan oksigennya terpenuhi,
serta dijamin suhu lingkungannya tetap hangat. Selain itu, bayi dalam inkubator
juga diberi makanan lewat selang cairan yang kecil dan terpasang lewat
hidung menuju lambungnya.
Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama
yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada
dalam keadaan steril dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu
melakukan persiapan-persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta
memakai jubah khusus yang disediakan rumah sakit. Bila keadaannya telah stabil,
bayi ini dapat dirawat oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan
metode ‘kanguru’. Dengan metode ini, bayi yang membutuhkan sentuhan kasih
sayang ini akan mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat
dalam kandungan. Cara perawatan yang sekarang telah diakui keberhasilannya ini
akan sangat menguntungkan karena kebutuhan fisik, psikis, dan ASI untuk bayi
terpenuhi secara optimal.
2.4. Inkubator Timbulkan Efek Negatif
bagi Bayi
Medan elektromagnet dari sebuah inkubator
dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan seorang bayi. Meski
selama ini inkubator bisa memberi kenyamanan bagi si bayi, namun alat ini
disinyalir juga dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Seperti dilansir
BBC News dalam The Archives of Disease in Childhood. Para ahli dari Italia menemukan adanya indikasi
medan elektromagnet dari inkubator dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Hasil
penelitian menunjukkan, perubahan normal rata-rata detak jantung bayi mengalami
penurunan ketika mesin inkubator dinyalakan.
Namun demikian, para peneliti tidak
menemukan bukti yang kuat adanya dampak nyata terhadap kesehatan yang
diakibatkan inkubator. Pihak Otoritas Pengawas Produk Medis dan Alat Kesehatan
juga belum mendapatkan laporan akan adanya kasus yang diakibatkan penggunaan
inkubator. Ribuan bahkan jutaan anak yang baru lahir memerlukan inkubator untuk
menjaga kondisi kesehatan dalam beberapa pekan setelah dilahirkan. Fungsi utama
alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi.
Namun, penggunaan mesin penggerak atau
motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi. Dalam
risetnya, peneliti melibatkan 27 bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan
perawatan di inkubator. Para bayi dipantau dalam tiga periode, yang
masing-masing berlangsung selama lima menit. Periode pertama inkubator
dinyalakan, kemudian periode berikutnya dimatikan, dan terakhir dinyalakan
lagi.
Selama periode nyala-mati, perubahan
rata-rata jantung terasa signifikan. Para peneliti mengecek dan memastikan
apakah kebisingan motor inkubator memberikan pengaruh karena pada saat bersamaan
dinyalakan alat perekam suara. Namun, pengaruh itu tidak ditemukan. Untuk
melihat sejauh mana pengaruh medan magnet ini pada bayi, peneliti dari
Universitas Siena, Italia, menganalisis perubahan rata-rata detak jantung yang
secara alami terjadi saat naik dan turunnya rata-rata jantung.
Perubahan ini diyakini para ahli adalah hal yang baik.
Perubahan ini diyakini para ahli adalah hal yang baik.
Pada pasien dewasa pengidap jantung,
perubahan rata-rata detak jantung yang menurun digunakan untuk memprediksi
kondisi paling buruk. Namun, dari riset ini tidak ada bukti bahwa mekanisme sama
dapat berlaku pada bayi. Para peneliti dari Italia itu mengambil kesimpulan,
belum ada bukti sangat kuat bahwa medan elektromagnet inkubator dapat
mempengaruhi kesehatan bayi. Namun demikian, hal yang perlu dipertimbangkan adalah
modifikasi desain inkubator agar tidak menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan
bayi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
·
Pengenalan
alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian maupun perawatan bagi pasien.
·
Alat-alat
laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya
tidak sesuai dengan prosedur.
·
Inkubator
berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu tubuh bayi.
·
Adapun
ciri-ciri bayi prematur
adalah bila bayi lahir kurang bulan untuk masa kehamilannya.
B.
Saran
·
Ketuban
yang pecah lebih cepat pun perlu diwaspadai. Sebab, bisa membuat air ketuban
terinfeksi kuman.
·
Bayi prematur harus ditangani dengan baik dan
hati-hati karena semua alat tubuhnya belum sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=169898&actmenu=43
- http://www.usd.ac.id/06/news.php?v=w&a=502&fp=d7
- http://www.made-in-china.com/showroom/nbsinpa/product-detailhbTnMPgYsrVc/China-Special-Humidity-Controller-DHC-100-.html
Peminjaman inkubator bayi gratis...
BalasHapushttp://koestoer.wordpress.com/bisnis/inkubator-des-2009/bayi-prematur/inkubator-bayi-gratis/
http://koestoer.wordpress.com/2013/04/22/bayi-prematur-sudah-berusia-1-tahun/
http://koestoer.wordpress.com/pengabdian-masyarakat/mengapa-bayi-prematur-harus-masuk-inkubator/
kita juga punya nih artikel mengenai 'Inkubator Bayi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
BalasHapushttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5383/1/JURNAL.pdf
trimakasih
semoga bermanfaat