Minggu, 22 April 2012

inkubator bayi


BAB I
PENDAHULUAN


1.1.           Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi sudah demikian pesat, dilihat dari bermunculan aplikasi-aplikasi alat yang membantu mempermudah manusia. Demikian pula dengan peralatan di rumah sakit. Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian maupun perawatan bagi pasien. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Oleh sebab itu kami membuat makalah ini sebagai pengenalan alat-alat laboratorium khususnya inkubator yang dewasa ini banyak digunakan sehubungan dengan makin meningkatnya tingkat angka kelahiran bayi. Agar  dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian atau perawatan, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang
 Penggunaan inkubator bayi sangat vital digunakan bagi bayi yang baru lahir, penjagaan suhu yang pas sangat diperlukan bayi dikarenakan perubahan suhu luar yang tidak stabil dan selalu berubah-ubah. Umumnya, setiap perawat harus terus memantau perubahan suhu inkubator, apakah suhu yang diterima sudah pas dengan suhu yang dibutuhkan.




1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Cara Kerja Inkubator?
2. Alasan Mengapa Bayi Prematur?
3. Alasan Bayi Prematur Dimasukkan ke dalam Inkubator?

1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa tahu mengapa bayi harus dimasukan kedalam inkubator.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui cara kerja pemakaian alat inkubator.  
3. Agar mahasiswa memehami apa itu alat inkubator bayi.                                                     
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui . Alasan Mengapa Bayi Prematur

1.4. Manfaat
Permasalahan yang kami bahas dalam makalah ini, semoga dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada para mahasiswa tentang alat inkubator bayi dan bagaimana cara pemakaiannya, sehingga dapat  meminimalisir kecelakan atau kesalahan prosedur saat melakukan penelitian maupun perawatan. Serta mahasiswa dapat mengerti alasan mengapa bayi prematur dan alasan bayi prematur dimasukkan ke dalam incubator.











BAB II
PEMBAHASAN


2.1.   Alasan Mengapa Bayi Prematur
            Ketuban yang pecah lebih cepat pun perlu diwaspadai. Sebab, bisa membuat air ketuban terinfeksi kuman, bila terlalu lama dibiarkan atau setelah 18 jam. Akibatnya, bayi bisa sesak nafas. Penyebab pecahnya ketuban, biasanya karena stres yang dialami bayi saat masih di dalam kandungan. Stres ini antara lain disebabkan oleh infeksi. Idealnya, air ketuban mengalir dengan lancar.
Namun, karena bayinya stres, katup mulut janin jadi terbuka dan air ketuban bisa terminum oleh bayi. Sehingga, saat lahir bayinya mengalami sesak nafas. Tapi, perpecahan ini tak selalu jadi penyebab air ketuban terhisap bayi. Lagi pula, jika pecahnya belum lama, tidak akan terminum.
Di samping itu, bayi yang lahir lebih cepat dari seharusnya, merupakan masalah tersendiri. Fungsi dan kematangan organ-organ tubuh pada bayi yang lahir prematur belum bekerja secara sempurna. Antara lain, paru-parunya belum mengembang secara sempurna karena zat pengembangan paru belum terbentuk, sehingga bayi belum bisa menarik nafas secara sempurna, layaknya bayi yang lahir cukup bulan. Akibatnya, bayi bisa mengalami sesak nafas.
Selanjutnya, bayi yang lahir prematur pun harus dirawat lebih lanjut dengan diinkubator. Sebab, sebetulnya dia belum siap lahir, sehingga pengaturan suhu tubuhnya belum bagus atau belum stabil. "Dia akan gampang kedinginan, sehingga bisa menimbulkan masalah lain, antara lain sesak nafas dan infeksi.
           
Adapun ciri-ciri bayi prematur adalah bila bayi lahir kurang bulan untuk masa kehamilannya. "Jadi, bukan dilihat dari berat badannya. Karena bayi lahir prematur ataupun bukan, bisa saja badannya kecil. Jadi, lanjutnya, bisa saja bayi bukan prematur beratnya kurang dari 2500 gram, yaitu bila ibunya sakit jantung, perokok, dan lain-lain.
Padahal seharusnya bayi cukup bulan BB-nya antara 2500-4000 gram. Sedangkan bayi lahir prematur, misal, usia kehamilan 30 minggu, kalau berdasarkan kurva pertumbuhan berat badannya, antara 1000-1750 gram. Walaupun bisa saja terjadi, bayi prematur 36 minggu dengan berat badan lebih dari 2500 gram. Biasanya terjadi kalau si ibu menderita diabetes.
Secara fisik, bayi prematur dapat diketahui dari kulitnya yang tipis, daun telinganya bila ditekuk tak mudah kembali. Garis-garis di telapak kakinya tak penuh. Pada bayi perempuan bibir luar dari kemaluannya tidak menutupi bibir dalamnya. Sementara bila lahir cukup bulan, bibir luar kemaluannya akan menutupi bibir dalam. Lalu pada bayi laki-laki yang cukup bulan, sudah keluar testis (buah zakar) dan skrotum (tempat buah zakar)-nya bergaris-garis dalam. Sedangkan pada bayi prematur, belum ada testis dan skrotumnya licin serta masih halus.
Selain itu, sesak nafas akibat pengembangan paru-paru yang tak bagus saat lahir prematur, membuat bayi perlu diberi oksigen. Namun ingat, pemberian oksigen dalam jangka waktu lama dan terus-menerus, bisa menyebabkan rusaknya retina mata bayi. Jadi, setelah perawatan inkubator berakhir, mata bayi perlu diperiksa secara berkala.
 

2.2.   Bagaimana Cara Kerja Inkubator
Inkubator Bayi merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan atau stabil. Pada modifikasi manual-otomatis inkubator bayi , terdapat sebuah boks kontrol yang dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bagian bawah).

Inkubator yang di modifikasiBoks bagian atas digunakan untuk meletakkan sensor , display sensor , kontroler , rangkaian elektronik. Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi dengan sekat , yang digunakan untuk meletakkan heater , tempat atau wadah air dan kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (PT100) dan sensor kelembapan , dimana sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan diletakkan di dalam boks tidur bayi (di luar boks kontrol).

Pada sensor suhu PT100 dan sensor kelembapan terdapat display yang sekaligus sebagai driver sensor yang digunakan untuk mengetahui serta
memberikan setting suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yang
dikehendaki. Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater berfungsi sebagai pemanas ruangan , sedangkan kipas berfungsi untuk menyalurkan udara panas yang dipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan menuju boks tidur bayi melalui selang. Sebagai kontrolernya , digunakan sebuah PIC Microchip 16F877A. Dimana PIC tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan boks kontrol dengan komputer (CPU) secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting suhu sesuai dengan yang dikehendaki melalui komputer.

Inkubator berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu tubuh bayi. Suhu inkubator diatur sehingga cukup hangat baginya, disesuaikan dengan berat lahir, atau usia kehamilan. Soal lamanya diinkubator, tergantung pada kondisi bayi. "Semakin cepat lahir, dia harus diinkubator kira-kira sampai cukup bulan dan bisa beradaptasi dengan dunia luar. Jika saat dirawat ternyata terkena infeksi, bisa lebih lama lagi.

Lahir prematur bisa diperkirakan, hal ini terlihat antara lain dari kontraksi sang ibu. Jika kontraksi terjadi sebelum waktunya, bukan tak mungkin bayi akan lahir prematur. Perdarahan yang disebabkan oleh plasenta yang tak bagus atau posisinya tak normal, membuat dokter akan melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi, demi keselamatan bayi. Kelahiran secara prematur, bisa menimbulkan masalah baru pada bayi.
Selain kondisinya lebih rentan, dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan, bayi prematur juga biasanya mengidap penyakit kuning. Sebab, sel darah merah pada bayi prematur jumlahnya lebih banyak, daripada bayi yang lahir pada kondisi normal, dan lebih gampang pecah. Sementara, fungsi hatinya belum bekerja sempurna. Sel pecah inilah yang menjadi bilirubin (hasil pemecahan hemoglobin yang terkandung di dalam sel darah merah) tinggi, dan menyebabkan bayi lahir kuning.
Kondisi ibu yang juga berpengaruh pada bayi adalah suhu badan yang panas tinggi dan adanya infeksi menjelang persalinan.Oleh sebab itu, menjaga kondisi, lingkungan, serta peduli dengan segala masalah yang mungkin akan timbul selama masa kehamilan dan persalinan, sangat perlu dilakukan oleh para calon ibu. Sehingga, berbagai masalah serta penyakit yang akan terwarisi kepada sang bayi, dapat dicegah dan diobati sedini mungkin.

2.3.   Alasan Bayi Prematur Dimasukkan ke dalam Incubator
Persalinan yang terjadi sebelum usia kehamilan genap 37 minggu atau 9 bulan disebut kelahiran preterm. Bayi yang dilahirkan juga disebut bayi preterm atau kurang bulan. Walaupun sebenarnya berbagai sistem di dalam tubuhnya belum berkembang sempurna, kebanyakan bayi ini tampil normal secara fisik. Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kelahiran preterm adalah kehamilan kembar, preeklampsi, kelainan plasenta, dan ketuban pecah sebelum waktunya.    
Ada 3 masalah utama bayi kurang bulan, yaitu kemampuan bernapasnya belum sempurna, serta belum optimalnya kemampuan isap untuk mendapatkan ASI, dan kemampuan mengontrol suhu tubuh.
Oleh karena itu, kita sering melihat bayi kurang bulan yang dirawat di inkubator, diberi O2 agar kebutuhan oksigennya terpenuhi, serta dijamin suhu lingkungannya tetap hangat. Selain itu, bayi dalam inkubator juga diberi makanan lewat selang cairan yang kecil dan terpasang  lewat hidung menuju lambungnya.
Karena bayi ini masih terlalu muda, masalah utama yang harus dicegah adalah terjadinya infeksi. Inkubator harus selalu berada dalam keadaan steril dan semua tenaga kesehatan yang menyentuhnya perlu melakukan persiapan-persiapan, seperti mencuci tangan yang baik dan benar serta memakai jubah khusus yang disediakan rumah sakit. Bila keadaannya telah stabil, bayi ini dapat dirawat oleh ibu dengan cara perawatan bayi lekat atau perawatan metode ‘kanguru’. Dengan metode ini, bayi yang membutuhkan sentuhan kasih sayang ini akan mendapatkan kehangatan dari tubuh ibu atau ayahnya seperti saat dalam kandungan. Cara perawatan yang sekarang telah diakui keberhasilannya ini akan sangat menguntungkan karena kebutuhan fisik, psikis, dan ASI untuk bayi terpenuhi secara optimal.



2.4. Inkubator Timbulkan Efek Negatif bagi Bayi

Medan elektromagnet dari sebuah inkubator dikhawatirkan dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan seorang bayi. Meski selama ini inkubator bisa memberi kenyamanan bagi si bayi, namun alat ini disinyalir juga dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Seperti dilansir BBC News dalam The Archives of Disease in Childhood. Para ahli dari Italia menemukan adanya indikasi medan elektromagnet dari inkubator dapat mempengaruhi detak jantung bayi. Hasil penelitian menunjukkan, perubahan normal rata-rata detak jantung bayi mengalami penurunan ketika mesin inkubator dinyalakan.
Namun demikian, para peneliti tidak menemukan bukti yang kuat adanya dampak nyata terhadap kesehatan yang diakibatkan inkubator. Pihak Otoritas Pengawas Produk Medis dan Alat Kesehatan juga belum mendapatkan laporan akan adanya kasus yang diakibatkan penggunaan inkubator. Ribuan bahkan jutaan anak yang baru lahir memerlukan inkubator untuk menjaga kondisi kesehatan dalam beberapa pekan setelah dilahirkan. Fungsi utama alat ini adalah menjaga supaya udara hangat tetap menyelimuti tubuh bayi.
Namun, penggunaan mesin penggerak atau motor telah menimbulkan medan magnet di sekitar alat dan tempat bayi. Dalam risetnya, peneliti melibatkan 27 bayi yang sebenarnya tidak membutuhkan perawatan di inkubator. Para bayi dipantau dalam tiga periode, yang masing-masing berlangsung selama lima menit. Periode pertama inkubator dinyalakan, kemudian periode berikutnya dimatikan, dan terakhir dinyalakan lagi.
Selama periode nyala-mati, perubahan rata-rata jantung terasa signifikan. Para peneliti mengecek dan memastikan apakah kebisingan motor inkubator memberikan pengaruh karena pada saat bersamaan dinyalakan alat perekam suara. Namun, pengaruh itu tidak ditemukan. Untuk melihat sejauh mana pengaruh medan magnet ini pada bayi, peneliti dari Universitas Siena, Italia, menganalisis perubahan rata-rata detak jantung yang secara alami terjadi saat naik dan turunnya rata-rata jantung.
Perubahan ini diyakini para ahli adalah hal yang baik.
Pada pasien dewasa pengidap jantung, perubahan rata-rata detak jantung yang menurun digunakan untuk memprediksi kondisi paling buruk. Namun, dari riset ini tidak ada bukti bahwa mekanisme sama dapat berlaku pada bayi. Para peneliti dari Italia itu mengambil kesimpulan, belum ada bukti sangat kuat bahwa medan elektromagnet inkubator dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Namun demikian, hal yang perlu dipertimbangkan adalah modifikasi desain inkubator agar tidak menimbulkan kekhawatiran bagi kesehatan bayi

BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
·        Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian maupun perawatan bagi pasien.
·        Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
·        Inkubator berfungsi untuk menjaga stabilitas suhu tubuh bayi.
·        Adapun ciri-ciri bayi prematur adalah bila bayi lahir kurang bulan untuk masa kehamilannya.



B.              Saran
·        Ketuban yang pecah lebih cepat pun perlu diwaspadai. Sebab, bisa membuat air ketuban terinfeksi kuman.
·         Bayi prematur harus ditangani dengan baik dan hati-hati karena semua alat tubuhnya belum sempurna.









DAFTAR PUSTAKA




2 komentar:

  1. Peminjaman inkubator bayi gratis...

    http://koestoer.wordpress.com/bisnis/inkubator-des-2009/bayi-prematur/inkubator-bayi-gratis/

    http://koestoer.wordpress.com/2013/04/22/bayi-prematur-sudah-berusia-1-tahun/

    http://koestoer.wordpress.com/pengabdian-masyarakat/mengapa-bayi-prematur-harus-masuk-inkubator/

    BalasHapus
  2. kita juga punya nih artikel mengenai 'Inkubator Bayi', silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5383/1/JURNAL.pdf
    trimakasih
    semoga bermanfaat

    BalasHapus